Rabu, 23 Oktober 2013

0 Dedlock pada sistem operasi


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!


Pengertian Deadlock

Deadlock adalah keadaan dimana 2 atau lebih proses saling menunggu meminta resources untuk waktu yang tidak terbatas lamanya. Analoginya seperti pada kondisi jalan raya dimana terjadi kemacetan parah. Deadlock adalah efek samping dari sinkronisasi, dimana satu variabel digunakan oleh 2 proses. Deadlock bisa digambarkan sebagai berikut :

Kejadian Deadlock selalu tidak lepas dari sumber daya, bahwa hampir seluruhnya merupakan masalah sumber daya yang digunakan bersama-sama. Oleh karena itu, kita juga perlu tahu tentang jenis sumber daya, yaitu: sumber daya dapat digunakan lagi berulang-ulang dan sumber daya yang dapat digunakan dan habis dipakai atau dapat dikatakan sumber daya sekali pakai. Sumber daya ini tidak habis dipakai oleh proses mana pun.Tetapi setelah proses berakhir, sumber daya ini dikembalikan untuk dipakai oleh proses lain yang sebelumnya tidak kebagian sumber daya ini.
Contohnya prosesor, Channel I/O, disk, semaphore. Contoh peran sumber daya jenis ini pada terjadinya Deadlock ialah misalnya sebuah proses memakai disk A dan B, maka akan terjadi Deadlock jika setiap proses sudah memiliki salah satu disk dan meminta disk yang lain. Masalah ini tidak hanya dirasakan oleh pemrogram tetapi oleh seorang yang merancang sebuah sistem operasi. Cara yang digunakan pada umumnya dengan cara memperhitungkan dahulu sumber daya yang digunakan oleh proses-proses yang akan menggunakan sumber daya tersebut. Contoh lain yang menyebabkan Deadlock dari sumber yang dapat dipakai berulang-ulang ialah berkaitan dengan jumlah proses yang memakai memori utama. Ada empat kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya deadlock. Keempat kondisi tersebut tidak dapat berdiri sendiri, namun saling mendukung.
1. Mutual exclusion. Hanya ada satu proses yang boleh memakai sumber daya, dan proses lain yang ingin memakai sumber daya tersebut harus menunggu hingga sumber daya tadi dilepaskan atau tidak ada proses yang memakai sumber daya tersebut.
2. Hold and wait. Proses yang sedang memakai sumber daya boleh meminta sumber daya lagi maksudnya menunggu hingga benar-benar sumber daya yang diminta tidak dipakai oleh proses lain, hal ini dapat menyebabkan kelaparan sumber daya sebab dapat saja sebuah proses tidak mendapat sumber daya dalam waktu yang lama.
3. No preemption. Sumber daya yang ada pada sebuah proses tidak boleh diambil begitu saja oleh proses lainnya. Untuk mendapatkan sumber daya tersebut, maka harus dilepaskan terlebih dahulu oleh proses yang memegangnya, selain itu seluruh proses menunggu dan mempersilahkan hanya proses yang memiliki sumber daya yang boleh berjalan.
4. Circular wait. Kondisi seperti rantai, yaitu sebuah proses membutuhkan sumber daya yang dipegang proses berikutnya.
Strategi mengatasi Deadlock :
Add beberapa cara untuk menanggulangi terjadinya deadlock, diantaranya adalah:
a. Mengabaikan masalah deadlock.
b. Mendeteksi dan memperbaiki
c. Penghindaran yang terus menerus dan pengalokasian yang baik dengan menggunakan protocol untuk memastikan sistem tidak pernah memasuki keadaan deadlock. Yaitu dengan deadlock avoidance sistem untuk mendata informasi tambahan tentang proses mana yang akan meminta dan menggunakan sumber daya.
d. Pencegahan yang secara struktur bertentangan dengan empat kondisi terjadinya deadlock dengan deadlock prevention sistem untuk memastikan bahwa salah satu kondisi yang penting tidak dapat menunggu.
Mengabaikan Masalah Deadlock
Untuk memastikan sistem tidak memasuki deadlock, sistem dapat menggunakan pencegahan deadlock atau penghindaran deadlock. Penghindaran deadlock membutuhkan informasi tentang sumber daya yang mana yang akan suatu proses meminta dan berapa lama akan digunakan. Dengan informasi tersebut dapat diputuskan apakah suatu proses harus menunggu atau tidak. Hal ini disebabkan oleh keberadaan sumber daya, apakah ia sedang digunakan oleh proses lain atau tidak. Metode ini lebih dikenal dengan Algoritma Ostrich. Dalam algoritma ini dikatakan bahwa untuk menghadapi Deadlock ialah dengan berpura-pura bahwa tidak ada masalah apa pun. Hal ini seakanakan melakukan suatu hal yang fatal, tetapi sistem operasi Unix menanggulangi Deadlock dengan cara ini dengan tidak mendeteksi Deadlock dan membiarkannya secara otomatis mematikan program sehingga seakan-akan tidak terjadi apa pun. Jadi jika terjadi Deadlock, maka tabel akan penuh, sehingga proses yang menjalankan proses melalui operator harus menunggu pada waktu tertentu dan mencoba lagi.
Mendeteksi dan Memperbaiki
1.      Caranya ialah dengan cara mendeteksi jika terjadi deadlock pada suatu proses maka dideteksi system mana yang terlibat di dalamnya. Setelah diketahui sistem mana saja yang terlibat maka diadakan proses untuk memperbaiki dan menjadikan sistem berjalan kembali. Jika sebuah sistem tidak memastikan deadlock akan terjadi, dan juga tidak didukung dengan pendeteksian deadlock serta pencegahannya, maka kita akan sampai pada kondisi deadlock yang dapat berpengaruh terhadap performance sistem karena sumber daya tidak dapat digunakan oleh proses sehingga proses-proses yang lain juga terganggu. Akhirnya sistem akan berhenti dan harus direstart.
Hal-hal yang terjadi dalam mendeteksi adanya Deadlock adalah:
•   Permintaan sumber daya dikabulkan selama memungkinkan.
•   Sistem operasi memeriksa adakah kondisi circular wait secara periodik.
•  Pemeriksaan adanya deadlock dapat dilakukan setiap ada sumber daya yang hendak digunakan oleh sebuah proses.
•   Memeriksa dengan algoritma tertentu.
Ada beberapa jalan untuk kembali dari Deadlock, yaitu:
1.      Lewat Preemption
Dengan cara untuk sementara waktu menjauhkan sumber daya dari pemakainya, dan memberikannya pada proses yang lain. Ide untuk memberi pada proses lain tanpa diketahui oleh pemilik dari sumber daya tersebut tergantung dari sifat sumber daya itu sendiri. Perbaikan dengan cara ini sangat sulit atau dapat dikatakan tidak mungkin. Cara ini dapat dilakukan dengan memilih korban yang akan dikorbankan atau diambil sumber dayanya untuk sementara, tentu saja harus dengan perhitungan yang cukup agar waktu yang dikorbankan seminimal mungkin. Setelah kita melakukan preemption dilakukan pengkondisian proses tersebut dalam kondisi aman. Setelah itu proses dilakukan lagi dalam kondisi aman tersebut.
2.      Lewat Melacak Kembali
Setelah melakukan beberapa langkah preemption, maka proses utama yang diambil sumber dayanya akan berhenti dan tidak dapat melanjutkan kegiatannya, oleh karena itu dibutuhkan langkah untuk kembali pada keadaan aman dimana proses masih berjalan dan memulai proses lagi dari situ. Tetapi untuk beberapa keadaan sangat sulit menentukan kondisi aman tersebut, oleh karena itu umumnya dilakukan cara mematikan program tersebut lalu memulai kembali proses. Meski pun sebenarnya lebih efektif jika hanya mundur beberapa langkah saja sampai deadlock tidak terjadi lagi. Untuk beberapa sistem mencoba dengan cara mengadakan pengecekan beberapa kali secara periodik dan menandai tempat terakhir kali menulis ke disk, sehingga saat terjadi deadlock dapat mulai dari tempat terakhir penandaannya berada.
3.      Lewat mematikan proses yang menyebabkan Deadlock
Cara yang paling umum ialah mematikan semua proses yang mengalami deadlock. Cara ini paling umum dilakukan dan dilakukan oleh hampir semua sistem operasi. Namun, untuk beberapa sistem, kita juga dapat mematikan beberapa proses saja dalam siklus deadlock untuk menghindari deadlock dan mempersilahkan proses lainnya kembali berjalan. Atau dipilih salah satu korban untuk melepaskan sumber dayanya, dengan cara ini maka masalah pemilihan korban menjadi lebih selektif, sebab telah diperhitungkan beberapa kemungkinan jika si proses harus melepaskan sumber dayanya.
Kriteria pemilihan korban ialah:
• Yang paling jarang memakai prosesor
• Yang paling sedikit hasil programnya
• Yang paling banyak memakai sumber daya sampai saat ini
• Yang alokasi sumber daya totalnya tersedkit
• Yang memiliki prioritas terkecil
4.      Menghindari Deadlock
Pada sistem kebanyakan permintaan terhadap sumber daya dilakukan sebanyak sekali saja. Sistem sudah harus dapat mengenali bahwa sumber daya itu aman atau tidak (tidak terkena deadlock), setelah itu baru dialokasikan. Ada dua cara yaitu:
1. Jangan memulai proses apa pun jika proses tersebut akan membawanya pada kondisi deadlock, sehingga tidak mungkin terjadi deadlock karena pada saat akan menuju deadlock, proses sudah dicegah.
2. Jangan memberi kesempatan pada suatu proses untuk meminta sumber daya lagi jika penambahan ini akan membawa kita pada suatu keadaan deadlock. Jadi diadakan dua kali penjagaan, yaitu saat pengalokasian awal, dijaga agar tidak deadlock dan
ditambah dengan penjagaan kedua saat suatu proses meminta sumber daya, dijaga agar jangan sampai terjadi deadlock. Pada sistem deadlock avoidance (penghindaran) dilakukan dengan cara memastikan bahwa program memiliki maksimum permintaan. Dengan kata lain cara sistem ini memastikan terlebih dahulu bahwa sistem akan selalu dalam kondisi aman. Baik mengadakan permintaan awal atau pun saat meminta permintaan sumber daya tambahan, sistem harus selalu berada dalam kondisi aman








Mutual exclusion

Dalam ilmu komputer, saling pengecualian mengacu pada kebutuhan untuk menjamin bahwa tidak ada dua proses atau benang (selanjutnya disebut hanya sebagai proses) berada di bagian kritis mereka pada waktu yang sama. Di sini, bagian kritis mengacu pada periode waktu ketika proses mengakses sumber daya bersama, seperti memori bersama. Masalah mutual exclusion pertama kali diidentifikasi dan dipecahkan oleh Edsger W. Dijkstra dalam seminal 1965 makalahnya berjudul: Solusi dari masalah dalam kontrol pemrograman konkuren.
Contoh sederhana mengapa saling pengecualian penting dalam praktek dapat divisualisasikan menggunakan linked list tunggal. Dalam sebuah linked list penghapusan node dilakukan dengan mengubah "berikutnya" pointer dari node sebelumnya untuk menunjuk ke simpul berikutnya (misalnya, jika node i sedang dihapus maka "berikutnya" pointer node i-1 akan diubah untuk menunjuk ke node i +1). Dalam eksekusi mana seperti linked list sedang dibagi antara beberapa proses, dua proses mungkin mencoba untuk menghapus dua node yang berbeda secara bersamaan mengakibatkan masalah berikut: biarkan node i dan i +1 menjadi node yang akan dihapus, lebih jauh lagi, janganlah dari mereka menjadi kepala atau ekor, pointer berikutnya simpul i-1 akan berubah untuk menunjuk ke node i +1 dan pointer berikutnya node i akan berubah untuk menunjuk ke node i +2. Meskipun kedua operasi penghapusan lengkap berhasil, node i +1 tetap ada dalam daftar sejak i-1 dibuat untuk menunjuk ke i +1 skipping node i (yang dibuat untuk menunjuk ke i +2). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1. Masalah ini dapat dihindari dengan menggunakan pengecualian bersama untuk memastikan bahwa update simultan ke bagian yang sama dari daftar tidak dapat terjadi. Isi Menegakkan mutual exclusion
Ada baik perangkat lunak dan solusi perangkat keras untuk menegakkan saling pengecualian. Beberapa solusi yang berbeda dibahas di bawah ini.
Solusi perangkat keras
Pada sistem prosesor tunggal, solusi yang paling sederhana untuk mencapai saling pengecualian adalah untuk menonaktifkan interupsi selama proses 'bagian kritis. Ini akan mencegah rutinitas layanan interupsi dari berjalan (efektif mencegah proses dari yang mendahului). Meskipun ini adalah solusi efektif, hal itu menyebabkan banyak masalah. Jika suatu bagian kritis adalah panjang, maka jam sistem akan melayang setiap kali bagian kritis dieksekusi karena interupsi timer tidak lagi dilayani, sehingga pelacakan waktu mustahil selama bagian kritis. Juga, jika suatu proses menghentikan selama bagian kritis, kontrol tidak akan pernah kembali ke proses lain, secara efektif menghentikan seluruh sistem. Sebuah metode yang lebih elegan untuk mencapai saling pengecualian adalah sibuk-tunggu.
Sibuk-tunggu adalah efektif untuk kedua uniprocessor dan sistem multiprosesor.Penggunaan memori bersama dan tes-dan-set instruksi atom memberikan pengecualian bersama. Sebuah proses dapat menguji-dan-set pada sebuah lokasi di memori bersama, dan karena operasi adalah atom, hanya satu proses dapat mengatur bendera pada suatu waktu. Setiap proses yang tidak berhasil dalam menetapkan bendera dapat pergi untuk melakukan tugas-tugas lain dan coba lagi nanti, lepaskan prosesor ke proses lain dan coba lagi nanti, atau terus loop sementara memeriksa bendera sampai berhasil memperolehnya. Preemption masih mungkin, jadi metode ini memungkinkan sistem untuk terus berfungsi - bahkan jika suatu proses menghentikan sambil memegang kunci.
Beberapa operasi atom lainnya dapat digunakan untuk memberikan mutual exclusion struktur data, yang paling terkenal adalah Bandingkan-Dan-Swap (CAS). CAS dapat digunakan untuk mencapai saling pengecualian menunggu gratis untuk setiap struktur data bersama dengan membuat daftar link di mana setiap node merupakan operasi yang diinginkan yang akan dilakukan. CAS kemudian digunakan untuk mengubah pointer dalam daftar terkait selama penyisipan simpul baru. Hanya satu proses dapat berhasil dalam CAS nya, semua proses lain mencoba untuk menambahkan node pada saat yang sama harus mencoba lagi. Setiap proses kemudian dapat menyimpan salinan lokal dari struktur data, dan setelah melintasi linked list, dapat melakukan setiap operasi dari daftar pada copy lokal.
Solusi Software.
Selain solusi perangkat keras yang didukung, beberapa solusi perangkat lunak yang ada yang menggunakan sibuk menunggu untuk mencapai saling pengecualian. Contoh ini meliputi:
    Algoritma Dekker
    Algoritma Peterson
    Lamport bakery algoritma.
    Algoritma Szymanski
    Algoritma roti hitam-putih Taubenfeld itu.
Algoritma ini tidak bekerja jika eksekusi out-of-order yang digunakan pada platform yang mengeksekusi mereka. Programmer harus menentukan memesan ketat pada operasi memori dalam thread.
Hal ini sering lebih baik untuk menggunakan fasilitas sinkronisasi yang disediakan oleh multithreading perpustakaan sistem operasi, yang akan mengambil keuntungan dari solusi perangkat keras jika memungkinkan, tetapi akan menggunakan solusi perangkat lunak jika tidak ada solusi perangkat keras yang ada. Misalnya, ketika perpustakaan kunci sistem operasi yang digunakan dan benang mencoba untuk memperoleh kunci sudah diperoleh, sistem operasi dapat menangguhkan benang menggunakan saklar konteks dan swap keluar dengan benang lain yang siap untuk dijalankan, atau bisa menempatkan prosesor ke dalam keadaan daya rendah jika tidak ada thread lain yang dapat dijalankan. Oleh karena itu, metode saling pengecualian yang paling modern berusaha untuk mengurangi latensi dan sibuk-menunggu dengan menggunakan antrian dan konteks switch. Namun, jika waktu yang dihabiskan menangguhkan benang dan kemudian mengembalikan itu dapat terbukti selalu lebih dari waktu yang harus menunggu untuk sebuah thread untuk menjadi siap untuk menjalankan setelah diblokir dalam situasi tertentu, maka spinlocks adalah denda solusi (untuk situasi yang hanya).
Mutual exclusion canggih
Solusi yang dijelaskan di atas dapat digunakan untuk membangun sinkronisasi primitif di bawah ini:
    Kunci
    Mutexes reentrant
    Semaphore
    Monitor
    Message passing
    Ruang tupel
Banyak bentuk mutual exclusion memiliki efek samping. Misalnya, Semaphore klasik mengizinkan deadlock, di mana satu proses mendapatkan semaphore, proses lain mendapat semaphore kedua, dan kemudian keduanya menunggu selamanya untuk semaphore lainnya akan dirilis. Lain efek samping umum termasuk kelaparan, di mana proses pernah mendapat sumber daya yang cukup untuk menjalankan sampai selesai, inversi prioritas, di mana thread prioritas yang lebih tinggi menunggu thread prioritas rendah, dan "latency tinggi", di mana respon terhadap interupsi adalah tidak cepat.
Banyak penelitian yang bertujuan untuk menghilangkan efek di atas, sering dengan tujuan menjamin kemajuan non-blocking. Tidak ada skema yang sempurna dikenal. Memblokir sistem panggilan digunakan untuk tidur seluruh proses. Sampai panggilan tersebut menjadi benang aman, tidak ada mekanisme yang tepat untuk tidur satu thread dalam proses .
Kunci eksklusif Reksa pada objek memori (dalam konteks ini berbagi proses / benang memori) yang diperlukan seperti pada objek database (kunci file). Tentu saja, objek database dapat memiliki non-eksklusif (baca) kunci dan karenanya David Hostettler Wain diusulkan nonexs - kunci memori non-eksklusif pada tahun 2006. Ini masih belum diterapkan secara luas.

Sumber:

0 Manajemen File


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
MANAJEMEN FILE
Pengertian manajemen file
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format
Manfaat Manajemen File
Dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan
Sasaran Manajemen File :
Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.
1.       1. Sasaran sistem file adalah sebagai berikut :
1.       Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai.
2.      Menjamin data pada file adalah valid.
3.      Optimasi kinerja.
4.      Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan.
5.      Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data.
6.      Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan/keluaran.
7.      Menyediakan dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser.
Fungsi Manajemen File :
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
1.       Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file.
2.      Mekanisme pemakaian file secara bersama.
3.      Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan    atau dari upaya penghancuran informasi.
4.      Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
5.      Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
6.      Sistem file harus menyediakan interface user-friendly.
1.       2. Arsitektur Pengelolaan File :
Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
1.       Sistem Akses
Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.
1.       Manajemen file
Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
Penyimpanan
Pengacuan
Pemakaian bersama
Pengamanan
1.       Manajemen Ruang Penyimpan
Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpan.
1.       Mekanisme Integritas File
Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi. Manajemen Perangkat Masukan / Keluaran di Sistem Operasi : Device Driver
1.       3. Sistem File
Konsep terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
• File
Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data.
 Direktori
Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin di sistem operasi. Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau direktori. Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi perangkat dan sebagainya.
1.       4. File, Terhadap beragam pandangan mengenai file, yaitu :
a.         Pemakai :
·         Terhadap file pemakai berkepentingan memahami berikut :
·         Penamaan untuk file
·         Tipe file
·         Atribut file
·         Perintah-perintah untuk manipulasi file.
b.          Pemrograman :
Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrograman perlu memahami:
·         Operasi-operasi terhadap file
·         Perancang,Implementasi pengelolaan file
c.         Penamaan File :
Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file disistem harus mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama unik. Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu :
·         Sistem yang case – sensitive
·         Sistem case – intensive
1.       Terdapat tiga tipe di sistem operasi, yaitu :
1.    File Reguler, File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII. Untuk file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur internalnya hanya diketahui program aplikasi yangmenggunakan file tersebut.
2.    File Direktori, File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu.
3.    File Spesial, File spesial merupakan nama logik perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat masukan/keluaran.
File Spesial terbagi dua yaitu :
a.     File spesial karakter, File spesial karakter berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter file ini memodelkan perangkat masukan/keluaran seperti:
o   Terminal
o   Printer
o   Port jaringan
o   Modem dan alat –alat yang bukan penyimpan sekunder.
b.         File spesial blok, File spesial blok berhubungan dengan  perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data (berorientasi blok)
1.       Atribut File
Informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang dapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file.
1.       Operasi pada file
o   Create : Menciptakan berkas
o   Delete : Menghapus berkasOpen : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
o   Close : Menutup berkas utuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikansumber daya yang digunakan
o   Read : Membaca data pada berkas
o   Write : Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk
o   Append : Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik, yaitu di akhir berkas
o   Seek : Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak Get attributes Membaca atribut-atribut berkas, Set attributes Menuliskan (memodifikasi) atribut-atribut berkas
o   Rename : Mengganti nama berkas
1.       5. Direktori
Direktori berisi informasi mengenai file. Direktori sendiri adalah file, dimiliki oleh sistem operasi dapat diakses dengan rutin sistem operasi. Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read-only.
1.       6. Shared File
Shared file adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai), tapi juga oleh direktori-direktori (pemakai) lain. Sistem file tidak lagi berupa pohon melainkan directed acyclic graph (DAG).
Masalah-masalah yang terdapat pada shared file adalah sebagai berikut :
·         Metode implementasi shared file
·         Metode pemberian hak akses pada shared file
o    Metode pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan yang secara simultan dilakukan pemakai-pemakai yang mengacu file. Persoalan pengaksesan simultan ini menyangkut integritas atau kogerensi data.
1.       7. Sistem Akses File
Sistem akses merupakan pilihan, yaitu :
·         Dapat menjadi bagian dari sistem operasi atau
·         Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen sistem akses.
Cara akses perangkat penyimpanan :
Perangkap penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu:
1.           Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
2.           Perangkat akses acak (random access devices)
3.          Perangkat akses sekuen, Proses harus membaca semua byte atau rekord file  secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca di luar uraian.
1.       8. Organisasi File
Elemen pokok perancangan sistem akses adalah cara rekord-rekord diorganisasikan atau distrukturkan.
Beberapa kriteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah :
1.       Redundansi yang kecil
2.      Pengaksesan yang cepat
3.      Kemudahan dalam memperbaharui
4.      Pemeliharaan yang sederhana
5.      Kehandalan yang tinggi
Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan dasar adalah sebagai berikut :
1.       File pile (pile)
2.      File sekuen (sequential file)
3.      File sekuen berindeks (indexed-sequential file)
4.      File berindeks majemuk (multiple-indexed file)
5.      File ber-hash (hashed or direct file)

6.      File cincin (multi ring file)